Powered By Blogger

welcome

brapE oraNg yang UDh LIAt BLOg gW Yeeeeeeeee??......

Sabtu, 17 November 2007

doKtOr cilk HafAl & paham aLqur'an

Beberapa hari yang lalu saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan Buku Best Seller yang yang berjudul Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Quran. Buku ini menceritakan seorang anak kecil yang baru berusia 7 tahun tetapi sudah hafal dan paham Al-Quran. Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i.

Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
Menerangkan topik ayal Al-Quran
Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
60 - 70 Sertifikat diploma
70 - 80 Sarjana Kehormatan
80 - 90 Magister Kehormatan
90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.

Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris :
Penanya
Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:
“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd - Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani
Untuk lebih lengkap cara mendidik anak seperti Husein, silahkan baca bukunya. Penulis buku ini juga menyekolahkan anak putrinya di kelas Jamiatul Quran Teheran. Blog Penulis buku ini bisa dibaca disini
Dina Y Sulaeman, Disini juga dapat dibaca berbagai pandangannya tentang berbagai isue di Iran. Sedangkan website Doktor Cilik ini bisa diakses di http://www.jameatulquran.com.

dEmi MAsa

Raihan (Abu Bakar)Demi Masa Demi masa...Sesungguhnya manusia kerugianMelainkan...Yang beriman dan beramal salehAh...Demi masa...Sesungguhnya manusia kerugianMelainkan...Nasihat kepada kebenaran dan kesabaranAh...( korus 1 )Gunakan kesempatan yang masih diberiMoga kita takkan menyesalMasa usia kita jangan disiakanKerna ia takkan kembali( korus 2 )Ingat lima perkara, sebelum lima perkaraSihat sebelum sakitMuda sebelum tua, kaya sebelum miskinLapang sebelum sempitHidup sebelum matiDemi masa...Sesungguhnya manusia kerugianMelainkan...Yang beriman dan beramal salehAh

cinta hKiki

RaihanCinta Hakiki Telah lama cinta terbiarDari cinta yang suciTelah lama cinta tersasarDari cinta hakikiKerna sekian lamanyaManusia dibuai cinta nafsuKita sering menyangkaCinta manusia itu yang sejatiNamun lupakah kitaCinta nafsu selalu mengecewakanSering berubah tidak menentuSeperti pantai dipukul ombakCintakan Allah cinta sebenarnyaItulah cinta yang sejatiKasihlah sesama manusiaKerna cinta yang hakikiHanya untuk Tuhan Yang EsaCintakan Allah tiada kecewaEngkaukan tenang di waktu susahKembalilah kepada TuhanDia kan tetap menantiKehadiran hambaNyaYang sebenar pasrahCinta kasih sayangNya tidak bertepiSumbangan Putera Izfiq & Maulana Nik & JayDie CarsharfKe Halaman UtamaCopyright © 2003 Imnogman(TM) (ZZZ Reversed Tech, Inc.)
geovisit();

keAjaiban abad 20

Jika Anda seorang muslim, pada usia berapa Anda belajar membaca Al Quran, dan berapa juz yang Anda hafal? Umumnya anak-anak muslim di Indonesia mulai belajar mengaji pada usia sekolah dasar. Dulu, orang tua memanggil ustadz/ustadzah ke rumah untuk mengajar anak-anaknya mengaji. Namun kini, seiring maraknya Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan ditemukannya metode belajar cepat baca Al Quran, orang tua memasukkan anak-anaknya ke TPA untuk belajar membaca dan menulis Al Quran. Hasilnya, anak-anak muslim saat ini sudah banyak yang melek huruf Al Quran dan hafal juz amma (juz 30), yang terdiri dari surah-surah pendek yang mudah dihafal. Tapi tak banyak produk TPA yang menjadi hafiz (penghafal Al Quran), karena TPA tidak didesain untuk mencetak hafiz, dan program menjadi hafiz biasanya ditangani pesantren-pesantren Al Quran.Buku ini menceritakan kisah seorang anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari.Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama (hal 18).Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, pada Februari 1998. Saat itu, Husein menjalani ujian selama 210 menit, dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya meliputi lima bidang. Yakni, menghafal Al Quran dan menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu, menerangkan topik ayat Al Quran, menafsirkan dan menerangkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran, dan metode menerangkan makna Al Quran dengan metode isyarat tangan.Setelah ujian selesai, tim penguji memberitahukan bahwa nilai yang berhasil diraih bocah itu adalah 93. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma, 70-80 sarjana kehormatan, 80-90 magister kehormatan, dan di atas 90 doktor kehormatan (honoris causa). Pada 19 Februari 1998, bocah Iran tersebut menerima ijazah doktor honoris causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran (hal 12-14).Selama di Inggris, Husein juga diundang dalam berbagai majelis yang diadakan komunitas muslim setempat. Umumnya hadirin ingin menguji kemampuan bocah ajaib tersebut. Uniknya, Husein menjawab semua pertanyaan dengan mengutip ayat Al Quran. Contohnya, dalam satu forum seseorang bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat?” Husein menjawab, “(Mereka) menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya.” (QS 19:59).Penanya lain bertanya, “Apa yang dilakukan Imam Khomeini terhadap Iran?” Husein menjelaskan, “(Dia) membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” (QS 7:15). Maksudnya, pada masa pemerintahan monarki, rakyat Iran terbelenggu dan tertindas. Lalu Imam Khomeini memimpin revolusi untuk membebaskan rakyat dari belenggu dan penindasan. (hal 19)Membaca buku ini jangan hanya terpukau pada kemampuan ajaib seorang Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang oleh orang Iran dijuluki sebagai “mukjizat abad 20″. Namun yang terpenting adalah mengetahui proses pendidikan Al Quran yang dia jalani sehingga bisa menguasai isi kitab suci dalam usia yang masih belia.Untuk kasus Husein, proses pendidikan Al Quran telah dimulai sejak dia masih dalam kandungan. Orang tua Husein menikah ketika mereka masing-masing berusia 17 tahun, dan setelah menikah keduanya bersama-sama berusaha menghafal Al Quran. Tekad itu akhirnya tercapai enam tahun kemudian, ketika mereka berhasil menghafal 30 juz Al Quran. Dalam proses menghafal itu, keduanya membentuk kelompok khusus penghafalan Al Quran. Dalam kelompok itu, secara teratur dan terprogram, orang tua Husein dan rekan-rekannya yang juga berkeinginan untuk menghafal Al Quran, bersama-sama mengulang hafalan, mengevaluasi dan menambah hafalan. Orang tua Husein juga mendirikan kelas-kelas pelajaran Al Quran yang diikuti oleh para pencinta Al Quran.Seiring dengan kegiatan belajar dan mengajar Al Quran orang tuanya, Husein dan saudara-saudaranya tumbuh besar. Husein sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri kelas-kelas Al Quran. Meskipun di kelas-kelas itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal juz ke-30 (juz amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti aktivitas ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al Quran, serta aktivitas kakak-kakaknya dalam mengulang-ulang hafalan mereka. Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya, Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, pun secara serius mengajarkan hafalan Al Quran juz ke-29.Setelah Husein berhasil menghafal juz ke-29, dia mulai diajari hafalan juz pertama oleh ayahnya. Awalnya, sang ayah menggunakan metode biasa, yakni membacakan ayat-ayat yang harus dihafal, biasanya setengah halaman dalam sehari dan setiap pekan. Namun ayahnya menyadari bahwa metode seperti itu memiliki dua persoalan. Pertama, ketidakmampuan Husein membaca Al Quran membuatnya sangat tergantung kepada ayahnya dalam mengulang-ulang ayat-ayat yang sudah dihafal.Kedua, metode penghafalan Al Quran secara konvensional ini sangat ‘kering’ dan tidak cocok bagi psikologis anak usia balita. Selain itu, Husein tidak bisa memahami dengan baik makna ayat-ayat yang dihafalnya karena banyak konsep-konsep yang abstrak, yang sulit dipahami anak balita.Untuk menyelesaikan persoalan pertama, Husein mulai diajari membaca Al Quran , agar dia bisa mengecek sendiri hafalannya. Untuk menyelesaikan persoalan kedua, ayah Husein menciptakan metode sendiri untuk mengajarkan makna ayat-ayat Al Quran, yaitu dengan menggunakan isyarat tangan. Misalnya, kata Allah, tangan menunjuk ke atas, kata yuhibbu (mencintai) , tangan seperti memeluk sesuatu, dan kata sulh (berdamai), dua tangan saling berpegangan.Ayah Husein biasanya akan menceritakan makna suatu ayat secara keseluruhan dengan bahasa sederhana kepada Husein. Kemudian dia akan mengucapkan ayat itu sambil melakukan gerakan-gerakan tangan yang mengisyaratkan makna ayat.Metode ini sedemikian berpengaruhnya pada kemajuan Husein dalam menguasai ayat-ayat Al Quran sehingga dengan mudah dia mampu menerjemahkan ayat-ayat itu ke dalam bahasa Persia dan mampu menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari (hal 21-26).Pembaca juga perlu menyimak pengakuan Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, yang menampik pendapat yang mengatakan anaknya istimewa. Menurut Mahdi, Husein memiliki kemampuan di atas rata-rata, dan setiap anak bisa saja dididik untuk memiliki kemampuan seperti Husein. Namun, tentu saja, prakondisi dan kondisinya haruslah lengkap. Misalnya, sejak sebelum masa kehamilan, kedua orang tua Husein sudah mulai menghafal Al Quran. Selama masa kehamilan dan menyusui, ibunda Husein juga teratur membacakan ayat-ayat suci untuk putranya. Dan sejak kecil Husein sudah dibesarkan dalam lingkungan yang cinta Al Quran.Ayahanda Husein juga berpesan, bila orang tua menginginkan anaknya jadi pencinta Al Quran dan penghafal Al Quran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah orang tua terlebih dahulu juga mencintai Al Quran dan rajin membacanya di rumah. Husein sejak matanya bisa menatap dunia telah melihat Al Quran, mendengarkan bacaan Al Quran, dan akhirnya menjadi akrab dengan Al Quran (hal 38-40).Bila ditinjau dari usia Husein saat ini yang sudah menginjak 16 tahun, buku ini terbilang terlambat diterbitkan. Harusnya diterbitkan 9 tahun lalu, saat Husein berusia 7 tahun dan meraih doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University.Sekalipun tokoh yang ditulis sudah bukan anak-anak lagi, namun buku ini tetap menarik untuk dibaca, khususnya bagi keluarga muslim yang mendambakan generasi qurani, yang mencintai Al Quran dan hidup sesuai tuntunan Al Quran.Membaca buku ini bisa menambah motivasi keluarga muslim untuk makin mencintai Al Quran. Bukan hanya orang tua, anak-anak pun perlu membacanya karena teladan Husein bisa memotivasi mereka makin giat belajar Al Quran. Syukur-syukur bisa menjadi hafiz cilik seperti Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i.Bagi para remaja, perlu disimak pesan Husein tentang cara pandang seorang remaja terhadap Al Quran. Menurut dia, pandangan seorang remaja terhadap Al Quran haruslah seperti pandangan terhadap minyak wangi. Ketika kita keluar rumah, tentu kita selalu ingin wangi dan menggunakan minyak wangi. Kita juga harus berusaha mengharumkan jiwa dengan membaca dan menghayati Al Quran. Seorang remaja, kata Husein, harus menyimpan Al Quran di dadanya supaya sedikit demi sedikit perilaku dan pembicaraannya dipengaruhi oleh Al Quran.

doktoR ciLik hafal dan paHam alQUr'an



KampusKu
Obat Stress
Kotak Saran
......................................

......................................
Milis IMK: Pengambilan kartu UTS 12-17 oktober UTS 19 oktober 2007. Bagi yang belum lunas uang kul .... minta surat pengantar belum lunas dari sekarang. Jangan pakai sandal ya ...
......................................
Husein Tabataba’i Doktor Cilik yang Hafal dan Paham Al Qur’an di Usia 7 Tahun
definisi ciuman menurut para dosen....
Aplikasi Java (J2ME) Untuk Mengoptimalkan Penggunaan GPS Nokia 6275
Benarkah kita tidak berkualitas?
Info penting penyakit KISTA
......................................
Bagi Yang Suka Rahasia-rahasiaan
Persiapan Konferensi Iklim di Bali Hampir Rampung
Seberapa Mirip ?!!
Nasihat ibu !!!! bagaimana nasihat ibumu
Kehancuran Bangsa dan Negara
......................................
Agama Artikel IT berita gosip KampusKu kesehatan konsultasi Kuliah Lahilote Lain-lain lifestyle lowongan pekerjanaan Pemrograman Pengumuman PHP resep Seputar Kampus Serba-serbi STTIS Uncategorized wanita
......................................
An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.
......................................
Greenpeace Masih Blokir Kapal Tanker CPO di Pelabuhan Dumai
Menag dan Menhub Lepas Kloter I Jamaah Haji Jakarta
Asyiknya Bersekolah Dalam Gua
1.100 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Topan Sidr di Bangladesh
Ramos Horta: Indonesia Bersalah dalam Kasus Balibo Five
......................................
Deplu Optimis Upayakan Pemulangan 22 WNI di Irak
Eramuslim di Istanbul
Menuju Pers Islam yang Kuat
George Galloway, Anggota Parlemen Inggris: Dunia Islam Harus Segera Menolong Palestina!
Muhammad Al-Fatih: The Cocqueror (2)
Baasyir: Haram Hukumnya Hidup di Negara Kafir
Anwar Ibrahim: Perlu Dialog Barat-Islam Secara Harmonis
......................................
Di Antara Berjuta Cinta
Manajemen Qalbu
Mengenal Karakter Hati
Teori Optik Ibnu Haitham
Omar Al-Mokhtar : Lion of the Dessert
setan spesialis pengganggu wudhu
Betapa Mahalnya yang Bernama Hidayah
Islam Meretas Kebangkitan
Anti Islamofasisme, Nama Baru untuk Ide Lama
Rasulullah Saw Menimbulkan Krisis dalam Akal Orang Barat
......................................
Blockbuster charts course to digital age (AP)
Mom: Web hoax led girl to kill herself (AP)
Cisco to buy back $10B in stock (AP)
EarthLink may exit Wi-Fi (AP)
Zune 80 in short supply (AP)
NBC brings Web series "Quarterlife" to TV network (Reuters)
Museum pays tribute to Beatles' 'Help!' (AP)
Google closer to mobile airwaves bid: sources (Reuters)
Microsoft's Bill Hilf Reveals Its Open Source Strategy (TechWeb)
Bango Relays Web Content to Handsets (NewsFactor)
Husein Tabataba’i Doktor Cilik yang Hafal dan Paham Al Qur’an di Usia 7 TahunNovember 8, 2007 — Lahilote
by sofyanhadi
Beberapa hari yang lalu saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan Buku Best Seller yang yang berjudul Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Quran. Buku ini menceritakan seorang anak kecil yang baru berusia 7 tahun tetapi sudah hafal dan paham Al-Quran. Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i.

Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
Menerangkan topik ayal Al-Quran
Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
60 - 70 Sertifikat diploma
70 - 80 Sarjana Kehormatan
80 - 90 Magister Kehormatan
90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris :
Penanya
Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:
“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd - Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani
Untuk lebih lengkap cara mendidik anak seperti Husein, silahkan baca bukunya. Penulis buku ini juga menyekolahkan anak putrinya di kelas Jamiatul Quran Teheran. Blog Penulis buku ini bisa dibaca disini Dina Y Sulaeman, Disini juga dapat dibaca berbagai pandangannya tentang berbagai isue di Iran. Sedangkan website Doktor Cilik ini bisa diakses di http://www.jameatulquran.com/english/index.htm
Semoga Bermanfaat.
Posted in Agama, STTIS, Serba-serbi, berita.
2 Responses to “Husein Tabataba’i Doktor Cilik yang Hafal dan Paham Al Qur’an di Usia 7 Tahun”
Lahilote Says: November 8, 2007 at 12:02 pm
Mungkin kita pernah berdoa, “Ya Allah karuniakanlah hambamu ini dengan anak-anak yang shaleh/shalehah”
Tapi, pernahkah kita bertanya, “Sudahkah saya menjadi anak yang shaleh untuk orang tua saya?”
Wallahu a’lam
======================================= a simple smile goes long =======================================
wrjcore32 Says: November 8, 2007 at 1:23 pm
Klo ga salah kejadian ini sudah lama ya,Dan anak nya udah berumur diatas 15 tahun kan?Terus dia menjawab pertanyaan berdasarkan alquran…dan pas ibu nya hamil sering membaca alquran.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
« Tebak - tebakan
Seberapa Kaya Ya Bill Gates itu? »
Blog at WordPress.com. • Theme: Garland by Steven Wittens and Stefan Nagtegaal.

...................................... Select Month November 2007 October 2007 September 2007 April 2006 March 2006 February 2006 January 2006 December 2005 November 2005 October 2005 September 2005 August 2005 July 2005 June 2005 May 2005 April 2005 March 2005 February 2005 January 2005
...................................... Select Category Agama Artikel IT berita gosip KampusKu kesehatan konsultasi Kuliah Lahilote Lain-lain lifestyle lowongan pekerjanaan Pemrograman Pengumuman PHP resep Seputar Kampus Serba-serbi STTIS Uncategorized wanita
0 ) {
location.href = "http://gasibu.wordpress.com/?cat="+dropdown.options[dropdown.selectedIndex].value;
}
}
dropdown.onchange = onCatChange;
-->

......................................
Bagi Yang Suka Rahasia-rahasiaan
Persiapan Konferensi Iklim di Bali Hampir Rampung
Seberapa Mirip ?!!
Nasihat ibu !!!! bagaimana nasihat ibumu
Kehancuran Bangsa dan Negara
Sony Banting Harga PS3
Penting Buat Cewek yang suka Pake Ikat Rambut
Penjilat Garam
Tangerang Terapkan Absensi Sidik Jari
Badan Eksekutif Siswa Gelar Aksi Menolak UN
......................................

na2push on Benarkah kita tidak berkualita...

na2push on definisi ciuman menurut para d...

nidnid on Benarkah kita tidak berkualita...

nidnid on Seberapa Mirip ?!!

na2push on Nasihat ibu !!!! bagaimana nas...

na2push on Benarkah kita tidak berkualita...
wrjcore32 on BEM STTIS: Solusi bukan?!
wrjcore32 on Benarkah kita tidak berkualita...

na2push on Benarkah kita tidak berkualita...

Lahilote on BEM STTIS: Solusi bukan?!

Lahilote on Menampilkan Status Yahoo! Mess...

Lahilote on definisi ciuman menurut para d...

nidnid on Benarkah kita tidak berkualita...

nidnid on definisi ciuman menurut para d...
wrjcore32 on definisi ciuman menurut para d...
......................................
Login
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
......................................
TKI Dominasi Perkejaan di Pahang, Warga Malaysia Dominasi Kriminal
Lehmann Dapat Tawaran, Tetapi Mungkin Tetap di Arsenal
Garuda 201 Sudah Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Dunia Diambang Bencana Iklim
Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kalbar Dijaga Ekstra
......................................
Maaf...Kurebut Sangkurmu
Uang Pajak Milik Pak Haji Dirampok
Pulang Malam, Istri Dianiaya Suami
Syahrul Ucapkan Pidato Kemenangan
Wonderia Masih Buka
......................................
Bumi Terbit dan Tenggelam Terekam dalam Format HD
Eee PC Akan Dijual Rp3,5 Juta
Dinosaurus Baru Bermoncong "Vacuum Cleaner"
Sebuah Komet Tumbuh Lebih Besar dari Matahari
Rainbow Warrior Hadang Tanker CPO di Dumai
......................................
2,265 hits
_qmeta="qc:adt=0;bti=KampusKu;lan=en;dat=20071108;pti=Husein+Tabataba%E2%80%99i+Doktor+Cilik+yang+Hafal+dan+Paham+Al+Qur%E2%80%99an+di+Usia+7+Tahun;own=sttis2007";_qacct="p-18-mFEk4J448M";quantserve();
st_go({blog:'1842154',v:'wpcom',post:'89',subd:'gasibu'});
ex_go({x_theme:'garland',x_lang:'en',x_dc:'luv',x_adt:'0',x_public:'1',x_mapped:'0',x_loggedin:'0',x_ads:'yes',x_pagetype:'permalink',x_postage:'7to30'});
addLoadEvent(function(){linktracker_init(1842154,89);});

dp.SyntaxHighlighter.ClipboardSwf = 'http://s.wordpress.com/wp-content/plugins/highlight/clipboard.swf';
dp.SyntaxHighlighter.HighlightAll('code');

Jumat, 16 November 2007

apa Ya bloG

Awalnya disebut dengan istilah web log merupakan sebuah website yang entri nya dimuat berdasarkan urutan waktu. Blog ini berisi berita dalam topik tertentu dan menyediakan fasilitas bagi para pengunjung blog yang ingin memberikan komentar.Blog merupakan bagian dari World Wide Web. Pada awalnya tidak memiliki nama yang spesifik, tapi mempunyai tujuan yang hampir sama dengan tujuan pembuatan sebuah situs. Diambil dari sebuah situs, berikut adalah urutan kemunculan blog :Sejak kemunculan internet Tim Berners-Lee di CERN (Lab. Fisika terkenal yang terletak di Jenewa) mengumpulkan daftar situs yang online.Juni 1993 NCSA dan Netscape memanfaatkan daftar “What’s New!”.January 1994 Justin Hall meluncurkan Justin’s Home Page yang menjadi link dari underground.April 1997 Dave Winner mengeluarkan Scripting News.Desember 1997 John Barger lah yang menemukan istilah “weblog”.Kemudian Peter Merholz lah yang mempopulerkan istilah “blog” dalam blognya. Kata “weblog” dipecah menjadi ‘we blog’. Dimana blog itu sendiri dapat dikategorikan dalam noun (blog) dan verb (to blog: melakukan editing atau posting terhadap weblog).